
Dalam sambutannya, Mutia Farida menegaskan bahwa Latsar tidak boleh dipandang sekadar syarat administratif, namun fondasi utama dalam membentuk karakter dan kompetensi ASN.
“Latsar bukan sekadar ritual formal, tetapi investasi jangka panjang pemerintah untuk memastikan setiap CPNS memiliki integritas moral, kompetensi teknis, dan karakter pelayan publik yang kuat,” ungkapnya.
Ia mengingatkan pentingnya penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam perilaku sehari-hari para ASN.
“Integritas adalah harga mati bagi seorang ASN. Jagalah etika, jauhi KKN, dan jadikan nilai BerAKHLAK sebagai pedoman nyata dalam setiap pengambilan keputusan,” tegasnya.
Mutia Farida juga memberikan apresiasi terhadap kualitas penyelenggaraan Latsar yang telah menunjukkan hasil sangat baik dalam evaluasi nasional.
“Penyelenggaraan Latsar secara nasional meraih nilai sangat memuaskan dengan capaian lebih dari 94%. Ini menunjukkan komitmen kuat seluruh pihak dalam menjaga mutu pelatihan,” katanya.
Menutup arahannya, ia berpesan agar para peserta mampu menjadi wajah baru birokrasi yang responsif dan inovatif.
“Jadilah agen perubahan. Bawa energi baru, ide segar, dan teruslah belajar untuk memberi kontribusi terbaik bagi organisasi dan masyarakat,” tutupnya.
Dengan berakhirnya Latsar ini, para CPNS Kaltim resmi memasuki tahap pengabdian selanjutnya sebagai aparatur yang siap mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di lingkungan Kementerian Hukum.



